Pendataan ulang penduduk miskin yang akan digelar Badan Pusat Statistik (BPS) pada September sebaiknya dilakukan setiap dua tahun, mengingat biayanya yang mahal.
"Kalaupun nanti sudah ada data yang baru dari hasil verifikasi September nanti, itu tetap harus diperbarui secara periodik karena dinamika dan mobilitas penduduk yang tinggi di masyarakat," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Kamis.
Rusman Heriawan mengingatkan, pendataan ulang penduduk miskin yang akan menghabiskan sekitar Rp300 miliar tersebut tidak hanya akan difokuskan untuk pelaksanaan program BLT pada 2009. "Karena BLT pada 2009 itu pun belum dipastikan," katanya.
Menurut dia, data kemiskinan yang akan dihasilkan nanti akan menjadi data yang paling komprehensif karena telah memotret seluruh karakteristik kemiskinan, dari kepala keluarga hingga anggota keluarga.
"Seluruh program kemiskinan dan perlindungan sosial akan menggunakan basis data ini. Oleh karena itu namanya, Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2008," katanya.
Ditanya tentang kemungkinan penurunan jumlah penduduk miskin dari hasil verifikasi tersebut, ia mengatakan, pemerintah harus menerima apa pun hasil pendataan nanti.
"Kalau turun sedikit lalu alokasi yang sudah dipersiapkan untuk 19,1 juta RTM harus diubah lagi, nanti prosesnya panjang karena harus melalui DPR dulu," katanya.
Alokasi sebaiknya tetap disiapkan untuk 19,1 juta RTM. Namun seandainya terjadi kelebihan dana akibat penurunan jumlah RTM, katanya, maka dana itu harus langsung dikembalikan.
Menurut data PT Pos Indonesia, penyaluran BLT tahap pertama hingga 28 Agustus pukul 09.20 WIB telah terealisasi 81,10 persen, yaitu sekitar Rp4,627 triliun kepada 15.424.452 RT sasaran.
Per 5 Agustus 2008, PT Pos juga telah melakukan verifikasi atas kelayakan rumah tangga sasaran (RTS) penerima BLT kepada 13.533.360 RTS, dimana 594.052 RTS dibatalkan karena berbagai alasan. Sedangkan 4.890.646 RTS belum selesai diverifikasi.
Dari sejumlah kartu yang dibatalkan, 201.978 RTS dibatalkan karena tidak layak, 106.929 RTS karena meninggal, 118.810 RTS karena pindah, 1.485 RTS karena bukan warga, 891 RTS karena kartu ganda, 17.822 RTS karena tidak dikenal, dan 146.137 RTS karena merasa mampu sehingga mengembalikan BLT.